Jumat, 31 Oktober 2008

BLACK TEA MADANI


(BPOM RI.MD. 841220001038)

Aturan Penyajian

Proses penyeduhan Black Tea yang baik menurut para Ahli Nutrisi adalah :

  1. Masukkan 1-2 sendok makan Black Tea Madani kedalam gelas

  2. Panaskan air ( lebih bagus air mineral ) hingga mendidih.

  3. Tuang Air kedalam gelas kemudian ditutup rapat kurang lebihnya 5-10 menit.

  4. Biarkan sejenak dan diminum dalam keadaan hangat.

  5. Untuk menjaga kesehatan, minum 3 x sehari (3 gelas)

  6. Untuk terapi penyembuhan penyakit, minum 8-10 gelas setiap hari

  7. Untuk terapi penyembuhan penyakit lebih kental penyajianya

  8. Perbanyak minum air putih.

  9. Untuk terapi pengobatan jangan pakai gula

  10. Untuk yang punya penyakit maag makan dulu

  11. Kusus orang yang kurang gula wajib pake gula

Khasiat Black Tea Madani

  1. - Meningkatkan metabolisme & stamina

  2. - Menstabilkan tekanan darah

  3. - Mencegah dan mengurangi resiko diabetes

  4. - Menurunkan dan menstabilkan berat badan

  5. - Mengurangi resiko kanker

  6. - Mengurangi resiko serangan jantung dan stroke

  7. - Menyejukkan / menghaluskan kulit

  8. - Memperkuat daya ingat

  9. - Menjaga kesehatan gigi dan tulang

  10. - Membuat awet muda

    DARAH TINGGI : 1 BUNGKUS SUDAH TURUN
    DIABETES BASAH DAN KERING : 5 BUNGKUS INSYA ALLOH SEMBUH

    Harga: Rp.25.000/bungkus, Order minimal 2 bungkus
    Pemesanan
    hub : Darwono
    Simpati : 081325001789
    Email : daroeni@gmail.com

    transfer ke rekening via mandiri
    A.n: Darwono Rek.135-00-0561409-2

    setelah transfer beritahu via telpon barang akan kami kirim ke alamat anda



Teh hitam peredam penyakit diabetes, jantung & kanker


Penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, darah tinggi serta kanker hati sekarang masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Belakangan, penyakit tersebut tak hanya menyerang orang lanjut usia karena faktor degeneratif tapi usia produktif yaitu 25-45 tahun.

Salah satu penyebab dari munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan. Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.

Setelah kemajuan industri, dan makin tingginya peluang terkena penyakit tersebut, orang-orang beralih ke pengobatan pencegahan, berupa minuman dari bahan natural. Salah satunya adalah mengkonsumsi minuman yang mengandung zat alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti teh hitam atau black tea.

Khasiat teh hitam diungkap Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan MS dan Ahli Spesialis jantung dr. Mohammad Taufik Spj.
”Memang benar teh hitam atau black tea mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah,” papar Prof Dr Ali Khomsan MS.

Dia menjelaskan, dari berbagai referensi diketahui black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko-risiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner.

”Teh hitam atau black tea dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi,” katanya.

Hal senada diungkapkan dr H. Mohammad Taufik Sp.J. Dia membenarkan black tea bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes atau kencing manis dan stroke.

Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal itu disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan.

Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema ”Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner” yang diadakan di Aula RSJHK Jakarta.

Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin sebagai zat yang disebut dapat melawan penyakit degeneratif ternyata berupa senyawa Theaflavin. Senyawa ini merupakan antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa Theaflavin dalam teh hitam jumlahnya cukup signifikan.

Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial.

Kemampuan Theaflavin sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat dipungkiri lagi kesahihannya. Aktivitasnya sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) ternyata menunjukkan hal yang menakjubkan.

Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu Thearubigin dan Theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama Kafein, Theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar.

Penelitian di Belanda menyimpulkan bahwa kebiasaan minum teh hitam atau black tea dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita. Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 %, dan jika minum empat cangkir dapat mencapai 69 %.

Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 % pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam.

Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin. Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat yang telah dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam meningkatkan aktifitas insulin melebihi dari teh hijau maupun teh Oolong.

Menurut Mohammad Taufik, biasanya, para ahli kesehatan akan mempublikasikan hasil penelitiannya, setelah beberapa kali melakukan penelitian. Bila hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang sama, baru penelitian tersebut dipublikasikan. Namun bila baru satu kali penelitian, hasilnya belum akan dipublikasikan.

Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teh hitam (fermentasi atau oksimatis, kependekan dari Oksidasi ensimatis), teh Oolong dan teh hijau. Konsekuensi logis dari perbedaan proses tersebut, menyebabkan lahirnya perbedaan produk teh baik secara fisik maupun kimia.

Secara kimia, perbedaan yang paling menonjol adalah perbedaan kandungan komposisi senyawa Polyfenol. Pada proses pengolahan teh hitam, dan teh Oolong, sebagian Katekin berubah menjadi Theaflavin, Thearubigin, dan Theanaphtoquinone. Meski tidak sepopuler nenek moyangnya (Katekin), Theaflavin sudah banyak dipelajari oleh sejumlah peneliti.

Sumber : http://republika.co.id/launcher/view/mid/19/news_id/6357

Rabu, 17 September 2008

Resiko Beragam Pembungkus Makanan dan Minuman Terhadap Kesehatan Kita

Seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup, wadah dan pembungkus makanan alami tersebut mulai ditinggalkan masyarakat dan diidentikan dengan kumuh, tidak higienis, tidak praktis, perlahan berganti dengan pembungkus/wadah buatan manusia yang kini biasa kita gunakan seperti kertas, pastik, kaleng dan styrofoamSelama ini, wadah dan pembungkus makanan buatan yang modern itu memang menciptakan kesan praktis, simple dan bersih. Bagaimana dengan sisi negatifnya? seberapa aman wadah dan pembungkus buatan bagi kesehatan?

Ragam Wadah/Pembungkus&Resikonya

Plastik

Bahan pengemas yang satu ini mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis plastik sendiri beraneka ragam, ada Polyethylene, Polypropylen, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. Polimer ini dapat masuk dalam tubuh manusia karena bersifat tidak larut, sehingga bila terjadi akumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker. Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran).

Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker. Sebuah penelitian di Jepang mengindikasikan, polysterene dapat menjadi penyebab kanker dan berpengaruh pada sistem saraf pusat. Sedangkan Poly Vinyl Chlorida dan Vinylidene Chloride Resin merupakan dioksin, yaitu senyawa kimia yang digolongkan sebagai penyebab utama kanker karena sifatnya yang sangat beracun.Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat bahaya yang berbeda tergantung dari material plastik dan bahan kimia penyusunnya. Perpindahan monomer-monomer plastik ke dalam makanan dipicu oleh beberapa hal, yaitu panas, asam dan lemak. Jadi, sebaiknya sayur bersantan, susu dan buah-buahan yang mengandung asam organik tidak dibungkus plastik dalam keadaan panas, ataupun kalau terpaksa jangan digunakan terlalu lama.Penggunaan plastik boleh digunakan jika bahan yang dimasukkan dalam keadaan dingin.

Namun demikian memang ada plastik khusus yang bertuliskan tahan lemak dan tahan dingin. Akan tetapi tetap saja Plastik jenis ini hanya boleh dipakai selama bahan yang dimasukkan tidak panas. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan ke dalam plastik, semakin cepat terjadi perpindahan ini. Apalagi bila makanan berbentuk cair seperti bakso, mie ayam, sup, sayuran berkuah dan sebagainya. Saat makanan panas ini dimasukkan ke dalam plastik, kita bisa lihat plastik menjadi lemas dan tipis. Inilah tanda terputusnya ikatan-ikatan monomer.

Kalaupun terpaksa menggunakan plastik sebagai pembungkus, usahakan secepat mungkin makanan dapat dipindahkan ke wadah yang aman, karena semakin lama kontak makanan dengan plastik, semakin banyak bahan berbahaya yang pindah ke makanan. Perpindahan monomer juga terjadi bila makanan atau minuman dalam wadah plastik terkena panas matahari secara langsung. Karena itu, usahakan menghindari air minum dalam kemasan yang terpapar matahari, atau permen yang telah lengket dengan pembungkusnya karena leleh oleh panas. Perhatikan juga untuk tidak menuang air minum atau sayuran panas ke dalam wadah plastik dan menggunakan alat-alat makan dari plastik saat makanan masih panas. Pilih makanan yang dikukus dengan dibungkus daun, bukan plastik seperti lemper, lontong kue lupis dan sejenisnya.

Yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan adalah Polyethylene yang tampak bening, dan Polypropylen yang lebih lembut dan agak tebal. Poly Vinyl Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan. Sedangkan Vinylidene Chloride Resin dan Poly Vinyl Chlorida (PVC) bila digunakan mengemas bahan yang panas akan tercemar dioksin, suatu racun yang sangat berbahaya bagi manusia.Dioksin ini bersifat larut dalam lemak, maka terakumulasi dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Kandungan dioksin tersebar (97,5%) ke dalam produk pangan secara berurutan konsentrasinya yaitu daging, produk susu, susu, unggas, daging babi, daging ikan dan telur. Oleh karena itu penggunaan plastik ini sering digunakan sebagai pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan.

Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah,lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001,Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan Styrofoam yang ringan dan praktis ini masuk dalam kategori jenis plastik.

Berasal dari foamed polysterene (FPS) dengan bahan dasar polysterene dan berciri khas ringan, kaku, tembus cahaya, rapuh dan murah. Bahan yang lebih dikenal sebagai gabus ini memang praktis, ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik. Inilah yang membuat bahan ini amat disukai dan banyak dipakai, termasuk dalam industri makanan instan. Namun bahan ini sebenarnya tak kalah berbahaya dengan plastik.Untuk memperkuat Styrofoam ditambahkan bahan butadiene sejenis karet sintetis, sehingga warnanya berubah dari putih jernih menjadi putih susu. Supaya lentur dan awet, ditambah lagi dengan zat plasticer seperti dioktiptalat (DOP) dan butyl hidroksi tolune (BHT).

Kandungan zat pada proses terakhir inilah menurut penelitian kimia LIPI dapat memicu timbulnya kanker dan penurunan daya pikir anak. Kemudian proses pembuatannya ditiup dengan memakai gas chlorofluorocarbon (CFC). CFC merupakan senyawa gas yang disebut sebagai penyebab timbulnya lubang ozon di planet Bumi. Saat ini sejumlah peralatan eketronik seperti kulkas dan AC dilarang menggunakan bahan bersenyawa CFC. Selain itu bahan dasar plastik yang dikenal dengan monomer strine yang mengandung racun mudah bermigrasi, dan dikhawatirkan mencemarkan makanan. Menurut Zaim Saidi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, migrasi tersebut dapat terjadi karena monomer plastik, terutama stirena bisa larut dalam air. Sementara itu, Menurut Prof. Aisjah Girinra, ahli biokimia pada lab Biokimia FMIPA-IPB, Styrene yang menjadi bahan dasar styrofoam bersifat larut lemak dan alkohol. Berarti wadah dari jenis ini tidak cocok dijadikan wadah susu atau yoghurt yang mengandung lemak tinggi.

Begitu juga dengan kopi yang dicampur krim. Bila pengemas ini digunakan untuk mengemas makanan bersuhu tinggi, maka kandungan kimianya dapat terurai dan masuk terakumulasi dalam tubuh.Makin lama makanan atau minuman kontak dengan permukaan plastik, migrasi zat racun akan meningkat. Karena sifatnya akumulatif maka akibatnya baru akan terasa 10-15 tahun kemudian. Pada restoran siap saji banyak memakai wadah syrofoam untuk menyuguhkan kopi panas. Hal ini lebih didasarkan pada kelebihan styrofoam yang ringan, tahan bocor dan mampu menahan panas sampai beberapa waktu.

Produk-produk sup dan minuman hangat di restoran cepat saji pun menggunakan wadah ini. Begitu pula produk-produk makanan instan, mesti diseduh dalam wadahnya yang terbuat dari styrofoam. Mie instan, bubur ayam instan misalnya. Dengan sifat-sifatnya seperti itu, sudah selayaknya kita lebih berhati-hati menggunakan styrofoam.Dari hasil survei yang di lakukan di AS pada tahun 1986, ditemukan 100 persen jaringan lemak orang Amerika mengandung styrene yang berasal dari styrofoam. Bahkan pada penelitian 2 tahun berikutnya, kandungan styrene sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan saraf. Sebuah studi di New Jersey, AS, menemukan bahwa 75 persen ASI mengalami kontaminasi styrene yang berasal dari konsumsi ibu yang menggunakan wadah styrofoam.

Pada ibu-ibu yang mengandung, styrene juga bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta. Dampak jangka panjang dari menumpuknya styrene di dalam tubuh adalah gejala saraf seperti kelelahan, nervous, sulit tidur dan anemia. Pada anak, selain menyebabkan kanker, sekian tahun kemudian styrene juga menyerang sistem reproduksinya. Kesuburan menurun, bahkan mandul. Anak yang terbiasa mengkonsumsi styrene juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif. Styrofoam, sebagaimana plastik, bersifat reaktif terhadap suhu tinggi.

Ambang batas styrene di dalam tubuh sangat sedikit, sehingga bila melebihi batas maka akan mengakibatkan gangguan-gangguan saraf seperti kelelahan, nervous, sulit tidur dan anemia serta kesuburan menurun.Di negara-negara maju seperti Jepang dan negara Eropa pengemas ini sudah dilarang, sedang di Cina masih menjadi polemik. Tidak diperbolehkannya dipergunakan selain alasan yang berhubungan dengan kesehatan juga berhubungan dengan pemusnahannya yang sangat sulit membusuk. Di Indonesia pengemas ini malah mulai ngetren dengan harga yang relatif murah.Kalau hendak menggunakan styrofoam untuk menjaga makanan tetap hangat, sebaiknya makanan dimasukkan terlebih dahulu dalam wadah tahan panas dan dijaga tidak ada kontak langsung dengan styrofoam. Sedangkan penggunaannya sebagai wadah, harus diperhatikan untuk mendinginkan makanan terlebih dahulu sebelum memasukkan dalam wadah styrofoam. Makanan instan dan restoran yang menggunakan wadah ini, sebaiknya dihindari demi kesehatan kita dan keluarga kita. Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan tidak sering menggunakan benda tersebut.

Kertas

Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebi hi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb.Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.Penggunaan kertas sebagai bahan pembungkus telah menjadi hal yang umum di masyarakat sebagaimana digunakannya plastik dan Styrofoam. Umumnya kertas yang digunakan adalah kertas koran atau kertas bekas. Ada pula, kertas nasi yang dilapisi plastik serta kertas yang telah mengalami pemutihan.

Faktanya kertas memang paling banyak digunakan untuk membungkus makanan dari makanan gorengan sampai makanan yang memerlukan penyimpanan lama seperti teh celup dll. Pada bahan makanan mentah kertas juga digunakan untuk membungkus sayuran, ikan kering bahkan bumbu dapur (kalau kita belanja di pasar tradisional atau warung), sampai aneka ragam gorengan, peuyeum, dan sebagainya. Padahal, bila bagian kertas yang bertinta terkena panas dari makanan, minyak dari gorengan atau bagian cair dari makanan, maka tinta akan terlarut dalam makanan.Tinta mengandung unsur dasar timbal (Pb) atau timah hitam yang beracun dan tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan. Unsur ini sama dengan yang terdapat pada polutan dari kendaraan bermotor. Bila timbal tersebut terakumulasi dalam tubuh maka akan menyebabkan gangguan saraf dan bahkan dapat menyebabkan kanker.

Pada suatu penelitian wanita hamil yang banyak terakumulasi timbal, dapat mengakibatkan cacat bawaan pada janin dan merusak otak sehingga kecerdasan anak rendah. Pada laki-laki dewasa, timbal menurunkan kualitas sperma sehingga mempersulit punya keturunan (mandul). Dan pada anak-anak, timbal mengakibatkan penurunan daya konsentrasi dan kecerdasan. Penggunaan Kertas yang telah diputihkan dan sering digunakan sebagai pembungkus teh celup juga berbahaya bagi tubuh. Kertas ini berbahaya karena sudah ditambahkan bahan pemutih (chlorine), suatu unsur yang dapat menimbulkan kanker.

Contoh yang menggunakan kertas ini adalah teh celup dan tissue. Bila terkena suhu tinggi akan menghasilkan dioksin, suatu senyawa racun yang berbahaya bagi kesehatan kita. Tahun 1998 WHO menetapkan ambang batas aman konsumsi dioksin, yaitu 1-4 pikogram (sepertriliun gram) dioksin per-kilogram berat badan.Dalam jumlah sedikit saja sudah sangat berbahaya, apalagi bila dalam jumlah besar maka dioksin akan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Konsentrasi lebih tinggi lagi akan menyebabkan penyakit kulit chloracne (jerawat yang parah disertai dengan erupsi kulit dan kista). Selain itu dioksin juga akan menyebabkan penurunan hormon reproduksi pria hingga 50% dan menyebabkan kanker prostat dan kanker testis.

Pada wanita dioksin akan menyebabkan kanker payudara dan endometriosis, yakni jaringan selaput lendir rahim yang masih berfungsi tumbuh di luar rongga rahim.Oleh karena itu untuk menghindarkan hal-hal di atas bila tidak terpaksa gunakan teh (teh tubruk) secara langsung, dan gunakan pembungkus yang aman seperti daun pisang dan aluminium foil.Itulah bahan-bahan pembungkus dan wadah makanan yang berbahaya. Dengan kondisi masih rendahnya kesadaran masyarakat, maka selain pensosialisasian masalah, kita juga mulai harus meningkatkan kehati-hatian. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati ?

Kaleng

Kaleng yang dipergunakan untuk mengemas makanan itu cukup aman sebatas tidak berkarat, tidak penyok dan tidak bocor. Namun demikian bila kita akan mengonsumsi makanan yang dikemas dalam kaleng ini perlu melakukan pemanasan ulang. Yakni kurang leblh l5 menit untuk menghindarkan adanya E-coli yang sangat mematikan.

Gelas

Gelas merupakan bahan pengemas yang aman. Gelas banyak digunakan untuk mengemas minuman ataupun makanan yang telah diproses melalui proses fermentasi seperti acar, taoco, kecap, dan lain-lain.

Styrofoam Karsinogenik?

"Beberapa wadah mie instan berbentuk gelas atau mangkuk mengandung risiko yang tinggi, karena biasanya mi yang berada dalam wadah tersebut dituang dengan air panas dan mie-nya langsung dimakan. Padahal dari penelitian YLKI, wadah tersebut terbuat dari polystyrene yang diduga bersifat karsinogenik," demikian Ilyani Sudardjat, staf Bidang Penelitian YLKI. YLKI memang dalam Warta Konsumen edisi April 2000 tadi menurunkan hasil surveinya tentang kemasan plastik untuk makanan/minuman dan ancamannya terhadap konsumen sebagai laporan utama. Selain polystyrene yang masih diragukan keamanannya oleh YLKI, konsumen perlu mewaspadai kemasan plastik yang mengandung polivinyl chloride (PVC), karena selain bersifat karsinogenik juga mengandung dioksin yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Beberapa wadah fast-food yang dijajakan di pusat perbelanjaan, ternyata mengandung PVC berkadar lebih dari 95 persen; begitu pula plastic wrap berupa plastik sangat tipis yang diklaim tidak lumer dalam microwave oven. "Ini tentu menyesatkan.

Ada produsen plastic wrap yang menyatakan bahwa produknya food grade, yang aman dan tidak mengandung toksin selama digunakan pada fungsi yang sebenarnya. Namun, siapa dapat menjamin pemanasan dengan microwave oven tidak akan mengurai molekul plastik? Juga tidak ada jaminan semua kemasan plastik yang masuk ke Indonesia tidak mengandung residu monomer yang berbahaya," kata Ilyani pula. Seyogianyalah konsumen waspada dan pedagang tidak menyesatkan. Tidak sedikit kita saksikan penjual makanan jajanan seperti Bakso, Mie Ayam, bubur ayam dll, menggunakan Styrofoam sebagai wadah pengganti piring yang mengandung polistiren. Dengan kuah yang panas, tidak mustahil sebagian molekul polistiren terlarut dan masuk ke dalam tubuh para konsumen. Ini tentu bukan hanya ulah pedagang dengan dalih "praktis" dan tak perlu lagi mencuci mangkuk bekas pakai-karena banyak penjaja makanan cepat saji lain di berbagai pertokoan juga melakukan hal yang sama.
UNTUK MENANGGULANGINYA BERBAGAI MACAM BAHAN KIMIA YANG TELAH KITA MAKAN MAKA LEBIH BAIKNYA SEBELUM TERLANJUR, MINUMLAH TEH HITAM SECARA TERATUR.
PEMESANAN DAN KETERANGAN LEBIH JELASNYA HUBUNGI
DARUL DI 081325001789

Manfaat teh hitam dan air putih



Teh hitam atau ’black tea’ mempunyai manfaat seperti menurunkan resiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dari berbagai referensi diketahui bahwa teh hitam yang selama ini dikonsumsi masyarakat cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh, terutama antioksidan serta "theaflavin" cukup tinggi.
"Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi resiko-resiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner.
Pakar kesehatan jantung dari Kota Hujan Dr H.Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Ali Khomsan yang menyebutkan teh hitam bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan stroke.
Menurut Taufik, sayangnya, manfaat yang terkandung dalam teh hitam belum banyak diketahui masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat teh hitam bagi kesehatan.
Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow bertema "Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner".
Penelitian tersebut memperlihatkan katekin dalam teh hitam, senyawa yang disebut-sebut sebagai aktor yang mampu melawan penyakit degeneratif adalah senyawa theaflavin yang merupakan antioksidan, anti kanker, anti mutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya.
Antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis.
Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial, kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas tidak dipungkiri lagi kesahihannya. Selain itu senyawa theaflavin dalam teh hitam jumlahnya cukup berarti.
Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) menunjukkan hal yang menakjubkan. Dalam seduhan teh hitam, theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu thearubigin dan theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat.
Untuk hal rasa, bersama-sama kafein, theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar. Mengutip penelitian di Belanda, Taufik menyatakan, kebiasaan minum teh hitam dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita.
Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 persen, jika minum 4 cangkir dapat mencapai 69 persen. Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 persen pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam.
Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin. Penelitian Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam dalam meningkatkan aktivitas insulin melebihi dari teh hijau, dan teh oolong.

Minum teh tiga atau empat cangkir perhari ternyata sama baiknya dengan minum air putih biasa. Bahkan dengan meminum teh, akan mendapatkan manfaat ekstra untuk kesehatan. Nggak percaya ?

Pendapat tersebut dikemukakan oleh tim ahli gizi masyarakat pimpinan Dr. Carne Ruxton dari Kings College London, Inggris, ini dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition.

Tim juga menampik anggapan selama ini bahwa teh dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Padahal, teh juga memberikan asupan cairan pada tubuh (rehidrasi) seperti halnya air putih, bahkan teh mampu mencegah penyakit jantung serta sejumlah kanker.

Pasalnya teh mengandung flavonoid yang dipercaya mampu meningkatkan kesehatan. Zat tersebut termasuk antioksidan polifenol yang biasa terdapat pada sejumlah makanan dan tumbuhan, dan diyakini mampu membantu mencegah kerusakan sel.

Beberapa penelitian sebelumnya mendukung pendapat mengenai keuntungan meminum teh tersebut. Bahkan selain mencegah penyakit jantung dan kanker, teh juga mampu melindungi gigi dari pembusukan sekaligus memperkuat tulang.



"Teh juga mengandung florida, yang berarti baik untuk gigi," jelas Dr. Ruxton.

Dalam hal asupan cairan, Williamson merekomendasikan 1,5 sampai 2 liter perhari dan itu bisa termasuk teh. Teh tidak bersifat mendehidrasi. Teh merupakan minuman sehat.

Jadi, minum teh jelas lebih baik daripada minum air putih. Air putih menggantikan cairan. Sedangkan teh menggantikan cairan sekaligus mengandung antioksidan.

Penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:
  1. Sakit Kepala
  2. Asma
  3. Hosthortobics
  4. Darah Tinggi
  5. Bronchitis
  6. Kencing Manis
  7. Kurang Darah
  8. TBC
  9. Paru-paru
  10. Penyakit Mata
  11. Rematik
  12. Radang Otak
  13. Lumpuh
  14. Batu Ginjal
  15. Haid Tidak Teratur
  16. Kegemukan
  17. Penyakit Saluran Kencing
  18. Leukimia
  19. Radang/Sakit Persendian
  20. Kelebihan Asam Urat
  21. Kanker Peranakan
  22. Radang Selaput Lendir
  23. Mencret
  24. Kanker Payudara
  25. Gangguan Jantung
  26. Disentri
  27. Radang Tenggorokan
  28. Mabuk, Pusing, Gamang
  29. Ambeien
  30. Sembelit
  31. Batuk
Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?

Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.

Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.

Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ?

Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa".

Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.

Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?

Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:

Sembelit - 1 Hari

TBC Paru-Paru - 3 Bulan

Kencing Manis - 7 Hari

Asam Urat - 2 Hari

Tekanan Darah - 4 Minggu

Kanker - 4 Minggu

Catatan :

Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.

Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat

" BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA "